Friday 11 February 2011

Yang Dingin dan Yang Panas




Yooo… malam ini kita bakal wisata kuliner lagi. Beli Qubes Iranian di Souq Waqif. Yah, sebenarnya tempatnya agak jauh sih. Sekitar dua tiga kilolah dari kantor. Tapi, nggak papa. Demi memenuhi hasat perut yang mulai keroncongan.

Udara malam kali ini sebenarnya cukup dingin sih. Mengingat sekarang masih di awal Februari dan sepertinya angin dingin musim dingin masih suka bermain di kota Doha. Tapi, memang tidak seperah beberapa pekan lalu sih yang mencapai angka belasan derajat celcius. Kali ini lebih hangatlah dari sebelumnya. Tapi, tetap saja. DINGIN!

Aku sebenarnya tidak pernah menyangka kalau di Qatar bisa dingin seperti ini. Mengingat setengah tahun kemarin saat kita baru saja tiba di Qatar. Udara begitu PANAS! Benar-benar panas. Bahkan mungkin hampir mencapai  lima puluh derajat. Air keran saja sampai mendidih. Kita bahkan harus menyimpan air di dalam ember terlebih dahulu untuk mendinginkannya. Sebab kulit kita bisa terkelupas jika mandi dengan air yang mendidih seperti itu.
Yah, keliatannya memang lebay sih. Tapi, musim panas disini benar-benar parah. Hidung saja sampai sulit buat bernafas saking panasnya. Mata tidak bisa melihat jelas saking teriknya. AC merupakan sebuah benda wajib yang HARUS ada di setiap ruangan. Tidak boleh tidak. Jika, kita masih ingin hidup disini.
Sebaliknya, di musim dingin cuaca benar-benar dingin. Semuanya terasa dingin saat disentuh. Aku tidak pernah berpikir akan ada musim seperti ini di negeri Arab yang terkenal dengan gurun dan panasnya. Aku benar-benar tidak menyangka jika di gurun bisa juga dingin seperti ini. Aku pikir karena musim panasnya saja seperti itu. Maka musim dinginnya tidak akan terlalu berbeda jauh. Namun, sepertinya pernyataan itu salah besar. Musim dingin disini benar-benar dingin. Berbeda terbalik dengan musim panasnya yang benar-benar panas.

Jika aku banding-bandingkan dengan Indonesia. Memang cuaca disini cenderung lebih stabil. Artinya, jika pagi sudah cerah. Maka sepanjang hari memang cerah. Tapi, jika paginya sudah mendung. Sudah pasti nanti siang akan hujan. Berbeda terbalik dengan Indonesia yang bisa berubah-ubah hanya dalam hitungan menit.
Selain itu cuaca disini juga lebih ekstrem daripada di Indonesia. Jika, dibandingkan antara titik panas dan dinginnya. Di Qatar selisih hamper sekitar 40 derajat. Antara musim panas dengan musim dinginnya. Berbeda dengan negara tropis yang paling hanya sekitar 20 derajat perbedaannya. 

Yah, seperti itulah perbandingan suhu antara negara kita dengan negara arab. Kalau disini musim panasnya bisa sampai bikin telur dadar. Di Indonesia masih bisa ditolerir dengan berteduh di bawah pohon.
Kalau disini musim dinginnya begitu menggigit. Bersyukurlah di Indonesia masih bisa menghangatkan diri di dalam rumah.

***

No comments:

Post a Comment